KEGIGIHAN SEORANG PETANI - Judul yang saya berikan kali ini adalah kegigihan seorang petani, alasan saya memberikan judul seperti itu karena ketika saya jalan-jalan di suatu perdesaan di Kabupaten Sumedang saya melihat sesosok petani sawah yang usianya tidak lagi muda, mungkin sekitar 50an lebih namun melihat cara dia bekerja sungguh iri rasanya. Jikalau kita sebagai anak muda kalah dengan seorang kakek-kakek ini yang mempunyai jiwa atau semangat 1945 ini, hhe kok nyambung ke perjuangan 1945 ia, ya anda deskripsikan sajalah untuk masalah ini, saya pikir anda lebih memahami atau lebih mendalami tentang gambar yang saya berikan kali ini.
Ketika saya bertanya kepada beliau berapa lama waktu yang ia habiskan untuk pengerjaan sawah setiap harinya? Beliau menjawab dengan senyuman manis dan candaan, tidak ada keluh kesah seperti reality show yang sering tayang di televisi. Masih terngiang dengan jelas di telinga saya, suara serak yang bersahaja dari sosok sederhana ini. " Ah De kakek teh sudah tidak kuat kalau harus berlama-lama lagi mengerjakan sawah, tidak seperti ketika kakek masih muda dulu. Sekarang mah paling ge kakek hanya kuat dari jam 7 pagi sampe jam 3 saja." Saya tersenyum sambil menundukan kepala dalam-dalam - Malu dengan jawaban yang dilontarkan oleh kakek. Bukan tanpa alasan saya malu, saya masih sering terlena dengan kesenangan dunia yang membuat saya lebih memilih untuk berleha-leha di sepanjang waktu luang. Waktu luang?? Entah saya merasa terlalu sibuk dalam waktu yang terlalu luang. Saya malu, apakah sahabat bisa merasakan apa yang saya rasakan?
Ketika si kakek sudah beres menjawab semua pertanyaan saya, maka bergegaslah saya berpamitan kepada si kakek dengan wajah yang memerah dan hati yang diselimuti rasa malu yang mendalam. Saya ingin pulang ke rumah, saya ingin pulang, saya malu. Akan tetapi entah mengapa langkah kaki ini justru semakin gontai, terngiang kata demi kata serta senyuman yang melekat di wajah kakek petani tadi. Sesampainya dirumah saya tidak merasa lega, justru saya masih melamunkan pertemuan dengan kakek petani tadi, saya terus terdiam dan memikirkan ucapan kakek petani tadi, setelah kurang lebih 30 menit saya memikirkan jawaban atau ucapan kakek petani itu maka saya menyimpulkan "kenapa saya harus memikirkan semua itu, kalau cuma memikirkan tidak ada artinya lebih baik lakukan yang aku bisa saat ini" 'Subhanalloh' sadar tidak sadar saya sudah mendapatkan motivasi dari kakek itu.
Itulah yang bisa saya berikan mengenai deskripsi gambar yang saya posting kali ini, dan tidak bosan-bosannya saya mengajak anda untuk berpastisipasi untuk memberikan keritik dan sarannya mengenai blog ini ataupun mengenai isi postingan yang ada di blog ini, dan saya juga menerima kiriman artikel dari anda dan bisa langsung dikirim ke : m.sofyandaud@gmail.com akan tetapi anda harus mentaati peraturan yang ada diblog ini untuk peraturan-peraturannya anda bisa membacanya di Privacy Policy dan Disclaimer atau jika anda melihat postingan di dalam situs ini yang anda rasa itu milik anda, silahkan hubungi kami di Contact Us
0 comments:
Post a Comment
بسم الله الرحمن الرحيم
Persyaratan komentar Karya Kuring Haratis :
1. Tidak mengandung spam
2. Tidak mengandung SARA
3. Tidak mengandung pornografi
Segala macam bentuk komentar dengan fungsi promosi akan segera dihapus. Saya hanya menerima komentar yang sesuai dengan isi artikel saja.
Terimakasih atas komentar sahabat, kalau ada waktu saya akan segera membalas komentar anda.