Al-Furqon Itu

Al-Furqon Itu - Matahari siang ini cukup terik dan menyilaukan mata, tapi tidak menyurutkan langkah saya untuk mengunjungi almamater tercinta. Sebuah bangunan megah berdiri di depan saya, indah tapi berbeda. Ada kesan ganjil dan asing yang muncul dalam diri ini. Al- Furqon kah ini? Masjid kampus UPI yang dulu berwarna abu-abu dengan selasar panjang yang dipenuhi oleh mahasiswa. Baik yang sedang berteduh, berdiskusi tentang agama, tentang tugas, bertilawah, menunggu antrian untuk berwudhu ataupun shalat. Kini selasar itu kosong. 

Perlahan saya mendekati bangunan tersebut, mencoba untuk mengumpulkan jejak kenangan masa lalu saya di sini. Masjid sederhana yang dulu berlantai dua kita berubah menjadi sangat megah dengan tambahan 2 lantai lagi. Lantai satu di isi dengan ruangan-ruangan yang dipergunakan sebagai kantor, ruang pertemuan, selasar dan tempat berwudhu. Lantai dua adalah tempat untuk shalat berupa ruangan yang sangat luas dengan interior yang mewah, dengan layar berpanel yang menujukkan waktu shalat, permadani empuk sebagai alas shalat, lantai kayu mengkilap yang sangat indah dan terawat. Tentunya suasana ini akan menambah nyaman orang-orang yang akan beribadah di tempat ini. 

Tempat ibadah ini sudah berkembang dengan sangat pesat, kini semuanya menjadi semakin megah dan indah. Akan tetapi jauh di lubuk hati saya, saya merindukan suasana yang dulu. Banyak mahasiswa yang berlalu lalang dan berkumpul di selasar Masjid Al-Furqon saling melempar senyum, bercerita, membaca, berdiskusi, bersilaturahim, dan sebagainya - suasana yang hangat dan bersahabat. Satu demi satu langkah saya menjauh dari bangunan indah yang memukau mata saya, tapi saya tetap berpegang pada memori Al-Furqon di masa lalu.