Rangkaian bunga kuning yang tumbuh pada ujung karang di sebuah pantai Indah bernama Kukup. Angin laut yang kencang, seolah mempemainkan tubuh mungilnya - ke kanan ke kiri ke depan ke belakang. Deburan ombak yang membahana dan silih berganti seolah menertawakan kepasrahan bunga kecil ini terhadap desauan angin laut yang tiada henti.
Apakah bunga mencibir, tidak! Ia tidak pernah mencibir apalagi berduka dengan cemoohan itu. Karena bunga tidak sedikit pun layu, ia tetap tumbuh terus dengan cantiknya.
Bunga berkata "Angin itu bukan mempermainkanku ia hanya mengajarkanku berdansa salsa"
Bagaimana dengan ombak?
"Ombak itu seperti pemusik akapela yang mengiringi tarianku dengan angin, walaupun kadang tidak seirama. Hhe" jelasnya dengan anggun.
Tapi tidak terlihat seperti itu bagiku
"Karang, terkadang persepsimulah yang menyakiti dirimu sendiri. Berbaik sangkalah." Sahut Bunga dengan senyum indahnya.
Aku terdiam dan bungkam..
Bahkan karang sepertiku tertegun.
Benarkah?
Terima kasih selalu untuk cantikmu
0 comments:
Post a Comment
بسم الله الرحمن الرحيم
Persyaratan komentar Karya Kuring Haratis :
1. Tidak mengandung spam
2. Tidak mengandung SARA
3. Tidak mengandung pornografi
Segala macam bentuk komentar dengan fungsi promosi akan segera dihapus. Saya hanya menerima komentar yang sesuai dengan isi artikel saja.
Terimakasih atas komentar sahabat, kalau ada waktu saya akan segera membalas komentar anda.