Home » , » Sejauh Mataku Memandang, Ah Sumedang

Sejauh Mataku Memandang, Ah Sumedang

Diposting Oleh Unknown on 02 March, 2013 | 14:08:00

Kampung Burujul - satu lagi tempat yang sempat saya singgahi ketik melancong ke Kabupaten Sumedang. Kampung ini berada di sebelah selatan Sumedang Kota, tidak terlalu jauh karena jalanan di  daerah ini tidak macet seperti halnya Bandung ataupun Jakarta. Kondisi lalu lintasnya sangat menyenangkan. tidak ruwet bahkan ketika sore hari tidak sedikit kita jumpai remaja maupun orangtua yang bermotor-motor ria (membawa motor sambil menikmati suasana sore, red). 

Bila dibandingkan dengan desa Karedok yang sebelumnya sempat saya kunjungi, Kampung burujul relatif lebih ramai dan padat. Banyak pemukiman-pemukiman baru yang mulai bermunculan di Kampung Burujul ini seperti jamur di musim penghujan yang besar di dominasi oleh rumah-rumah mungil bermodel minimalis. Walaupun begitu deras laju pertumbuhan penduduk yang berdampak pada ekspansi lahan pertanian menjadi pemukiman, belum membabat habis bentangan permadani hijau bernama sawah.  

Sore itu cukup lama saya tercenung, memandangi permadani alam yang memanjakan mata saya dengan tarian gemulai batang padi yang masih belia ditingkahi belaian lembut angin sore yang membawa bau segar dari tanah Sunda yang subur serta senandung syahdu yang dibisikan oleh gemerisik batang padi yang bersentuhan dan bergesekkan. Indah! Indah! Indah! Lepas lelah, lepas penat - sejauh mata memandang hanya hamparan permadani hijau yang rupawan.
Judul: Sejauh Mataku Memandang, Ah Sumedang
Rating Blog: 5 dari 5
Ditulis oleh Unknown
Anda sedang membaca artikel Sejauh Mataku Memandang, Ah Sumedang. Jika ingin mengutip, harap memberikan link aktif dofollow ke URL http://karyakuringharatis.blogspot.com/2013/03/sejauh-mataku-memandang-ah-sumedang.html. Terima kasih sudah singgah di blog ini.
Bersama : M Sofyan Daud KARYA KURING HARATIS Updated at : 14:08:00

16 comments:

  1. Gurihlah si Eceu huahahah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yummiii...lho kok? hhe :D :D

      Delete
    2. Naon atuh ceu?? biasa aja kali hahaha....

      Delete
    3. Ari gaduh kawantun mah hayuulah urang gelut sakaian huahahahahaha....!!!!

      Delete
    4. Saya juga hafal tempat tersebut.. dan saya juga sangat rindu suasana disana... :(

      Delete
  2. Wah sumedang emang keren tuh alamnya, saya pernah kekampung burujul, tp emang persawahan burujul itu terancam sama pembangunan perumahan sih...!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Abar kuya : terima kasih atas kunjungannya gan. Iya gan, sangat di sayangkan.

      Delete
    2. loh ko.. kan sayang sawahnya sudah indah,, jangan dirusak dong......... ;(

      Delete
  3. itu gunung palasari ya...jadi hoyong uih euy...
    heemh setuju, harus ada upaya mencetak sawah baru untuk mengganti lahan sawah yang telah hilang karena pembangunan

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Wewengkon Sumedang : hatur nuhun sudah mengunjungi blog kami kang. Senengnya ada orang asli sumedang yg main ke sini. Oh itu namanya gunung palasari ya kang, hhe... akhirnya saya tau nama gunungnya...

      Iya bener banget kang, asa sedih gitu ngeliat sawahnya tambah sempit karna pembangunan perumahan.

      Delete
    2. Nah kang kalo yang ini namanya gunung apa ya kang?Saya belum sempat kenalan sama gunung yang satu ini, tapi tetep penasaran sampai sekarang...

      http://karyakuringharatis.blogspot.com/2013/03/saya-tidak-sempat-berkenalan.html

      Nuhun infonya kang.. :)

      Delete
  4. Pemandangan sawah padinya indah sekali.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Lynn Munir : memang pemandangan yang sangat indah dan menenangkan hati kak :)

      Delete
  5. saya juga hafal tempat tersebut,, karena sempat 3 bulan lebih saya tinggal disana.. menyejukkan mata melihat pemandangannya..

    salam buat warga disana ya... :)

    ReplyDelete
  6. sangat indah pemandanganya ...

    ReplyDelete

بسم الله الرحمن الرحيم

Persyaratan komentar Karya Kuring Haratis :

1. Tidak mengandung spam
2. Tidak mengandung SARA
3. Tidak mengandung pornografi

Segala macam bentuk komentar dengan fungsi promosi akan segera dihapus. Saya hanya menerima komentar yang sesuai dengan isi artikel saja.

Terimakasih atas komentar sahabat, kalau ada waktu saya akan segera membalas komentar anda.